Di sisi satu, terdapat tokoh dari cerita rakyat Keong Mas.
Cerita ini menunjukkan kepada kita bahwa meski berada di keadaan yang gelap, Keong Mas tetap memberikan warna melalui kebaikannya bagi Nenek yang memungutnya. Sehingga melalui kebaikannya, Nenek pun bersedia merawat Keong Mas di rumahnya.
Begitu pula dengan Raden Inu Kertapati, dalam perjalanan pencariannya untuk menemukan Keong Mas, ia tetap peduli kepada Kakek Tua yang kelaparan. Kebaikan ini menyelamatkan Raden Inu Kertapati dari gagak jelmaan Penyihir yang selalu menyesatkan arah jalannya menuju Keong Mas. Berkat kebaikannya, Kakek Tua pun menunjukkan jalan yang benar kepada Raden Inu Kertapati.
Di sisi lain, terdapat tokoh dari cerita rakyat Dewi Sri.
Cerita rakyat Dewi Sri memiliki beberapa versi, salah satunya adalah saat Dewi Sri dikhianati, ia tetap memberikan kebaikan berupa bibit padi bagi manusia, sehingga membawa warna kepada kehidupan manusia di bumi.
Dari kedua cerita rakyat yang saya gabungkan, kita bisa belajar bahwa kebaikan bisa dilakukan di mana saja dan dalam keadaan apa pun juga.
Kebaikan tidak diukur dari seberapa banyak kita memberi, tetapi seberapa tulus kita melakukannya.
Dari cerita asli Indonesia, masa kecil kita diwarnai oleh perilaku baik, sehingga warna itu tertanam pada benak generasi bangsa dan diturunkan kepada generasi berikutnya.