Tema : Wajah Asli Kebaikan Indonesia
Subtema : Kebaikan Cerita Asli Indonesia
Judul : Kebaikan Tradisi Tedhak Siten
Tedhak Siten merupakan sebuah tradisi kepercayaan masyarakat Jawa yang kaya akan nilai kebaikan dan pelajaran hidup yang sangat mencerminkan Wajah Asli Kebaikan Indonesia. Tedhak dalam bahasa Jawa artinya “turun” sedangkan Siten atau “Siti” dalam bahasa Jawa artinya tanah atau Bumi. Tedhak Siten merupakan tradisi masyarakat Jawa untuk menandai pertama kalinya seorang anak menapakkan kakinya ke tanah atau Bumi. Tradisi ini merupakan bentuk penghormatan kepada Bumi tempat anak menapakkan kaki dan menjalani kehidupannya, serta untuk mengenalkan si anak kepada Ibu Pertiwi. Karena di masyarakat Jawa dikenal istilah “Ibu Pertiwi Bapak Angkasa” yang artinya Bumi sebagai Ibu dan Langit sebagai Bapak. Tradisi Tedhak Siten selalu diiringi dengan doa doa sebagai pengharapan baik dari orang tua agar kelak anaknya sukses dalam menjalani kehidupannya. Maksud diadakannya tradisi Tedhak Siten adalah diharapkan kelak saat anak sudah dewasa dapat kuat dan mampu berdiri sendiri dalam menjalani kehidupannya yang penuh dengan tantangan yang harus dilalui untuk mencapai cita – cita. Terdapat prosesi penting yang harus dilalui dalam tradisi Tedhak Siten ini.
1. Membasuh kaki
Prosesi tedhak Siten diawali dengan membasih kaki anak dengan air sebagai simbol mensucikan hati si anak sebelum mulai menapakkan kakiknya di tanah untuk pertama kalinya.,
2. Melewati Jadah 7 Warna
Si Anak mulai menginjakkan kaki nya ke tanah atau Bumi dengan berjalan mewelati Jadah (semacam kue dari beras ketan) 7 Warna. Tujuh atau “Pitu” dalam bahasa Jawa memiliki makna harapan agar anak selalu mendapat pitulungan (pertolongan) dari Yang Maha Kuasa dalam menjalani kehidupan. Setiap warna pada jadah memiliki arti tersendiri. Warna merah artinya keberanian, kuning artinya kekuatan lahir dan batin, biru artinya ketenangan jiwa, hijau artinya kesuburan, putih artinya kesucian, pink artinya kasih dan cinta, dan ungu artinya kesuksesan.
3. Menaiki Tangga
Memiliki simbol perjalanan hidup si anak nantinya di masa depan yang harus melalui beberapa tingkat atau fase kehidupan. Orang Tua membimbing dan memberikan dorongan kepada anak agar selalu kuat dan tidak menyerah dalam perjalanan meraih cita-citanya.
4. Masuk Kurungan Ayam
Kurungan Ayam melambangkan dunia fana yang terbatas, suatu lingkungan masyarakat yang akan dimasuki si anak dan harus mematuhi segala peraturan serta adat istiadat yang ada di lingkungan tersebut. Berbagai barang yang disediakan dalam kurungan ayam melambangkan dunia dengan berbagai pilihan untuk menjalani dan memenuhi kebutuhan hidup.
5. Memandikan anak
Memiliki makna agar anak senantiasa dalam kondisi sehat jasmani dan rohani. Setelah dimandikan anak akan harum dan menggunakan pakaian yang bagus yang memiliki simbol harapan agar kelak anak dapat mengharumkan nama orang tua dan keluarga
6. Menebar Udhik-Udhik
Udhik – udhik adalah beras kuning yang dicampur dengan uang koin dan bunga yang disebar atau dilempar ke undangan anak-anak yang hadir sebagai simbol harapan agar kelak si anak menjadi dermawan dan memberikan sebagain rezekinya untuk orang yang membutuhkan.
Tradisi Tedhak Siten merupakan salah satu bentuk Kebaikan Cerita Asli Indonesia yang harus terus dilestarikan karena banyak hal-hal baik dan pelajaran hidup yang bisa kita dapatkan dari tradisi ini.