“Warisan Langit Karya”
Sejak dahulu, manusia kerap menggunakan benda langit dalam keberlangsungan hidup. Masyarakat suku Sasak merupakan kelompok yang memiliki hubungan erat dengan langit di pulau Lombok, Indonesia. Mereka menginterpretasikan berbagai pola yang ada di langit dengan bentuk tertentu dan menggunakannya untuk berbagai hal, termasuk sebagai fungsi navigasi dan juga penentu waktu. Bintang Empat (Rasi bintang Crux) adalah rasi bintang yang terdiri dari empat bintang yang biasanya difungsikan sebagai penanda arah oleh nelayan ketika melaut; utamanya sebagai penunjuk arah selatan. Kemudian terdapat Bintang Timur (Venus) yang digunakan sebagai penunjuk arah timur dekat dengan matahari ketika hendak terbit. Bintang Empat sering dikaitkan dengan bentuk ikan pari oleh masyarakat suku Sasak. Kehadiran rasi bintang tersebut di masa kemunculan gugus bintang bernama Bintang Rowot (Pleiades), merupakan penanda waktu terbaik untuk memancing bagi mereka, dikarenakan banyak ikan yang bermunculan.
Penghormatan mereka terhadap langit tercermin dalam kain songket motif tenun Sasak yang terinspirasi dari bintang-bintang penunjuk arah, sehingga dinamakan Bintang Empat yang dibarengi dengan bentuk Bunga Ceplok; tergambarkan dalam karya ini persamaan motif Bintang Empat dengan Bintang Empat itu sendiri.
Langit telah menjadi bagian dari kehidupan manusia, tetapi kini perlahan mulai dilupakan. Polusi cahaya yang semakin meningkat mengaburkan bintang-bintang yang dahulu menjadi pemandu bagi banyak peradaban. Menjaga langit berarti menjaga ilmu, budaya, dan keseimbangan alam yang telah berjalan harmonis selama berabad-abad.
Melalui karya ini, kebaikan alam Indonesia perlu diingat bahwa bukan hanya terbentang di daratan dan lautan, tetapi juga di atas kita—di langit luas. Dewasa ini, polusi cahaya mulai mengancam visibilitas bintang di langit beserta fungsionalitas yang dimiliki terhadap manusia. Menjaga langit dengan bintang-bintangnya berarti menjaga keseimbangan ekosistem, warisan budaya, dan kebaikan alam Indonesia terhadap manusia.