Bedawang Nala adalah sosok mitologis dalam kepercayaan Hindu Bali yang digambarkan sebagai kura-kura raksasa yang mendukung bumi, sering dilukiskan bersama dua ekor naga (Naga Basuki dan Naga Anantaboga) yang melingkar di tubuhnya. Dalam kosmologi Bali, ia diyakini sebagai penjaga keseimbangan alam semesta sekaligus simbol penopang bumi dan penjaga stabilitas alam. Legenda menyebutkan tubuhnya yang besar menjadi alas bagi gunung-gunung, pulau, dan lautan, sementara gerakannya dikaitkan dengan bencana alam seperti gempa bumi. Kisah ini berasal dari tradisi lisan dan teks-teks kuno Bali yang berkembang sejak abad ke-8 hingga ke-14 Masehi, seiring masuknya pengaruh Hindu-Buddha ke Nusantara, dan tetap hidup hingga kini. Legenda Bedawang Nala terutama dikenal di Bali, dengan sosoknya sering ditemukan dalam ukiran relief di pura-pura besar seperti Pura Besakih, seni pertunjukan wayang kulit, serta lontar-lontar kuno sumber ajaran Hindu Bali. Mitos ini diciptakan untuk menjelaskan fenomena alam yang sulit dipahami pada masa lalu, seperti gempa atau letusan gunung berapi, sekaligus menjadi metafora filosofis tentang pentingnya menjaga harmoni manusia, alam, dan spiritualitas sesuai prinsip Tri Hita Karana.