Cerita ini berasal dari daerah Betawi tentang seorang anak yatim piatu yang tinggal bersama ibu dan saudara tirinya yang malas, sombong, dan jahat. Ibu tiri dan Bawang Merah namanya, mereka sering menganiaya Bawang Putih, memerintahkan pekerjaan berat, dan memperlakukannya dengan buruk.
Suatu hari, Bawang Putih mencuci piring dan beberapa pakaian di sungai namun sialnya hari itu selendang milik ibu tirinya hanyut sehingga ia harus menelusuri sungai tersebut untuk mendapatkan selendangnya kembali. Di hutan, ia bertemu dengan seorang raksasa mengaku menemukan selendang tersebut sehingga Bawang Putih harus ikut bersamanya jika ingin mendapatkan selendangnya kembali, namun syarat lainnya yaitu bawang putih harus tinggal selama 7 hari di tempat raksasa tersebut.
7 hari berlalu, Bawang Putih si anak baik diberikan selendang dan hadiah berupa labu, ia harus memilih apakah ingin mengambil labu yang besar atau labu yang kecil, namun dengan rasa welas asihnya tersebut Bawang Putih memilih labu yang kecil dan pulang. sekembalinya di rumah labu tersebut ternyata berisi emas Bawang Merah merasa cemburu dan ingin mendapatkan labu yang sama tersebut dengan cara yang licik, jadi ia pergi ke hutan dan mencoba melakukan hal yang sama, namun justru mendapatkan balasan buruk, labu besar yang dipilih ternyata berisi ulat yang sangat banyak, ia mendapatkan balasan karena sifat buruknya.