Karya ini mengusung tema Kebaikan Cerita Asli Indonesia yang diangkat dari Kakawin Sutasoma: Kitab wasiat kemerdekaan Republik Indonesia.
Kakawin Sutasoma mengisahkan Petualangan Prabu Sutasoma dalam mencari Jalan Dhamma di tengah hidup Masyarakat Jawa yang toleran kendati dipimpin oleh pemimpin-pemimpin yang mencari keuntungan sendiri.
Penulisnya adalah seorang Resi yang sukses duniawi namun sederhana dengan nama pena Mpu Tantular.
Adegan ini adalah dramatisasi Kakawin Sutasoma (142.2) dimana Sang Naga hendak menelan Pangeran Sutasoma sebagi korban pengganti 100 raja jahat yang disanderanya karena Sutasoma lebih berharga: ia adalah titisan Sang Jinamurti.
Adegan ini saya pilih untuk mengingatkan diri saya agar hidup tanpa dikuasai ego, mampu bertoleransi bukan hanya tidak menyerang saja namun merangkul dengan kasih, rela berkorban, dan menghindari kekerasan.
Menjadi mayoritas, dominasi, dan kekuasaan bukan berarti kita bebas berbuat seenak udelnya namun adalah tanggung jawab melindungi sesama dan alam semesta.
Mengingatkan diri dan kawan-kawan penikmat karya untuk tidak hidup seperti hewan berwujud manusia, namun menjadi manusia. Posisi kita di atas hanya sementara, maka manfaatkanlah bukan hanya kepentingan diri akan tetapi juga kepentingan sesama dan alam terutama kelompok rentan.
@tehbotolsosroid @localsunite.id
#WajahAsliKebaikanIndonesia #SebotolKaryaAnakBangsa #ApapunBudayanya.