Nyi Pohaci Sanghyang Asri merupakan simbol kesuburan dan kehidupan dalam kepercayaan masyarakat Sunda. Ia tidak sekadar diwujudkan sebagai dewi padi, tetapi juga sebagai perwujudan alam yang memberi kesejahteraan bagi manusia. Kesuburan tanah yang ia anugerahkan menjadi sumber kehidupan utama, di mana padi tumbuh dengan subur dan memberikan manfaat yang luas bagi manusia.
Dalam tradisi masyarakat agraris, kesuburan tanah yang membawa keberkahan ini tidak dianggap sebagai sesuatu yang biasa, melainkan sebagai anugerah yang patut disyukuri. Rasa syukur itu diwujudkan dalam berbagai ritual penghormatan kepada Nyi Pohaci. Upacara seperti Seren Taun dan Mapag Sri bukan sekadar seremonial, tetapi bentuk kesadaran bahwa manusia hidup bergantung pada alam. Melalui prosesi ini, masyarakat mengungkapkan rasa terima kasih kepada Nyi Pohaci atas limpahan hasil bumi serta memohon keberlanjutan kesuburan tanah agar dapat terus memberikan kehidupan.
Kesuburan tanah bukan hanya perkara kelimpahan hasil pertanian, tetapi juga cerminan harmoni antara manusia dan alam. Tanah yang subur tidak akan bertahan tanpa penjagaan dan penghormatan. Sebagaimana masyarakat menjaga warisan tradisi penghormatan kepada Nyi Pohaci, mereka juga diingatkan untuk terus merawat keseimbangan alam sebagai bentuk rasa syukur.