Kebaikan cerita asli Indonesia dapat ditemukan dalam kisah mengharukan tentang burung Cendrawasih, simbol keindahan alam Papua. Menurut kepercayaan masyarakat Necheibe, Kabupaten Jayapura, burung eksotis ini adalah jelmaan dari seorang adik laki-laki yang meninggal secara tragis.
Konon, hidup dua orang kakak beradik laki-laki yang saling merebutkan kekuasaan. Sang kakak, yang terbuai oleh ambisi, sampai hati mengakhiri hidup adiknya. Namun, setelah menyadari perbuatannya, sang kakak menyesal dan menangis saat memakamkan adiknya.
Meskipun begitu, adiknya menjelma menjadi sosok burung Cendrawasih dan berkata: “ Kaka, Jang sedih. Ketika kam buat pesta dan tari-tarian, sa akan datang dan dansa dari atas sebagai burung jahe!” Burung Jahe berarti burung Cendrawasih.
Kepakan sayap dan bulu-bulu indah burung Cendrawasih menjadi simbol kebaikan hati yang saling mengasihi dan memaafkan. Kisah ini mengingatkan kita tentang pentingnya kebaikan hati, kasih sayang, pengampunan, melalui keindahan alam dan cerita yang tersembunyi di balik kepercayaan dan tradisi masyarakat Papua.