Di balik kemeriahan pesta pernikahan, ada tangan-tangan yang bekerja tanpa pamrih, saling bahu-membahu dalam semangat gotong royong. Rewang, bukan hanya sekadar tradisi, tapi juga wujud kebersamaan dan kekuatan komunitas yang menjadikan momen indah ini lebih bermakna.
Rewang menjadi inti dari setiap kegiatan yang berlangsung. Tidak hanya keluarga dekat, tetapi tetangga, kerabat, bahkan pemuda-pemudi setempat turut hadir, bahu-membahu untuk menyukseskan acara yang sakral ini.
Proses rewang, yang sudah turun-temurun ini, tidak hanya soal fisik semata, tetapi juga tentang merajut kebersamaan dan memperkuat ikatan sosial antarwarga. Setiap orang merasa memiliki tanggung jawab, bukan hanya untuk mempersiapkan pernikahan, tetapi untuk menjaga tradisi yang mengajarkan nilai saling menghargai dan mendukung satu sama lain.
Di balik kesibukan, tersimpan kebahagiaan yang lebih dalam. Gotong royong ini menjadi cermin betapa kuatnya ikatan komunitas dalam menghadirkan kebahagiaan bersama. Dalam budaya rewang, setiap tetes keringat dan tenaga yang diberikan menjadi simbol cinta dan rasa solidaritas yang tiada tara. Pesta pernikahan bukan hanya perayaan dua insan yang bersatu, tetapi juga perayaan bersama yang menguatkan tali persaudaraan dan gotong royong antar sesama.