Desain ini terinspirasi dari cerita rakyat Jawa Tengah. Cerita ini menceritakan tentang seorang wanita bernama Mbok Sirni yang ingin memiliki anak. Ia menerima tawaran dari raksasa Buto Ijo untuk memiliki anak, tetapi dengan syarat bahwa anak tersebut harus diserahkan kembali saat berumur 17 tahun.
Anak tersebut, yang bernama Timun Mas, tumbuh menjadi perempuan yang cantik dan baik hati. Mbok Sirni sangat menyayangi Timun Mas dan berusaha menyelamatkannya dari raksasa Buto Ijo. Mbok Sirni menyuruh Timun Mas kabur dengan membawa kantung yang berisi biji mentimun, jarum, garam, dan terasi.
Ketika raksasa Buto Ijo mengejar Timun Mas, ia menebar satu persatu isi kantung tersebut. Biji mentimun berubah menjadi ladang timun yang membuat raksasa berhenti sejenak untuk makan. Jarum berubah menjadi hutan bambu yang tajam, yang membuat raksasa merasa kesakitan saat menginjaknya.
Saat Timun Mas menabur garam, garam tersebut berubah menjadi lautan. Namun, raksasa Buto Ijo masih bisa mengejarnya. Akhirnya, Timun Mas melempar isi terakhir kantung tersebut, yaitu terasi. Terasi tersebut berubah menjadi lumpur panas yang menelan raksasa Buto Ijo.