MUNGGAHAN
Besok tanggal 1 Ramadhan, warga kampung berkumpul untuk melakukan munggahan dalam rangka bersilaturahmi dan berdoa meminta kekuatan melaksanakan ibadah sebulan penuh.
Daun pisang memanjang digelar, di atasnya ditata nasi liwet dan aneka lauk-pauk. Nasi liwet itu adalah urunan warga, begitu pula satenya, ayamnya, ikannya, telurnya, dan lain-lain. Nek Ijah juga datang membawa sebakul nasi. Ia agak terkejut karena Bejo si meong kampung mencuri sepotong ikan. Wah, tapi ia gesit dan susah ditangkap he he.
Mama Salwa yang jago membuat kueh juga datang dengan lapis, cenil, dan pastel…
TERUS ADA SIAPA LAGI YA…?
Seperti biasa, si Uwak juga datang dengan semangat. Sebelum makan, ia mau minum Teh Botol Sosro dulu. Saking senangnya, gigi palsu emasnya itu langsung ‘ting’ ha ha ha, semua orang bisa melihat kilaunya dari luar!
Selain gigi palsu si Uwak, benda lainnya yang berkilau adalah kepala botak Pak RW he he! Ia, Papa Salwa, dan Udin Marbot sedang mengangkat dan membagikan dus berisi botol-botol Sosro kepada warga. Jangan sampai ada yang belum kebagian yaa Pak…
Bang Samsul Rocker Kampung sudah kebagian sih. Ia datang dengan gaya Y2K, tak lupa menyapa Matius yang habis dari lapangan bermain basket. “Sini lu, makan dulu!” kata Bang Samsul Rocker kepadanya. “Lah, emang boleh Bang?” tanya Matius. “Ya boleh makan doang mah.”
Bersama Matius juga datang Tiantian, teman bermain Salwa. Tentunya kedua bocah perempuan itu langsung asik mengobrol dan Salwa mengajak Tiantian duduk di seberangnya sembari menyodorkan Teh Botol Sosro. Tiantian meraihnya dengan senang.
Warga kampung yang riang-gembira bukan hanya mereka. Sayangnya kebahagiaan mereka tidak terekam karena sempitnya bidang gambar hi hi hi!
Tapi luar biasa ya Tuhan menciptakan kenikmatan makanan. Makanan bisa menjadi sarana untuk menyatukan perbedaan. Dalam suasana hangat dan penuh rasa syukur ini, manusia yang beragam berkumpul, menyajikan makanan yang terbaik sesuai kemampuan mereka masing-masing, untuk orang-orang yang mereka sayangi dan lindungi.
Buat minumannya sih, kan apapun makanannya minumnya Teh Botol Sosro ehe!
Jadi, persatuan tidak hanya lahir dari jerih-payah manusia, namun juga rahmat dan kasih-sayang Tuhan yang memberikan petunjuk, kelembutan hati, dan sarana untuk kita!