Legenda Roro Jonggrang menceritakan asal-usul Candi Prambanan. Setelah mengalahkan Prabu Baka dalam perang, Bandung Bondowoso jatuh cinta pada putrinya, Roro Jonggrang, dan melamarnya. Menolak secara halus, Roro Jonggrang memberi syarat mustahil: membangun 1.000 candi dalam satu malam. Dengan bantuan jin, Bandung Bondowoso hampir menyelesaikannya, tetapi Roro Jonggrang menipu dengan membuat ayam berkokok lebih awal, sehingga jin berhenti bekerja di 999 candi. Sadar ditipu, Bandung Bondowoso murka dan mengutuk Roro Jonggrang menjadi arca batu, yang kini dipercaya sebagai Arca Durga di Candi Prambanan.
Ilustrasi ini menggambarkan momen ketika Roro Jonggrang mulai berubah menjadi batu saat matahari mulai terbit. Ayam berkokok menandakan bahwa malam telah berakhir, dan jin-jin yang membantu Bandung Bondowoso menghilang sebelum candi ke-1000 selesai dibangun.
Kisah ini mengajarkan bahwa tipu daya dan kelicikan dapat membawa konsekuensi yang tidak diharapkan. Roro Jonggrang ingin menghindari pernikahan dengan cara curang, tetapi justru dirinya yang harus menanggung akibatnya. Di sisi lain, amarah yang tidak terkendali juga dapat membawa kehancuran, seperti yang terjadi pada Bandung Bondowoso. Legenda ini menjadi pengingat bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi, dan kebijaksanaan lebih berharga daripada kekuatan maupun kelicikan.