Mochael Yantoni

“Meski taklif terasa enteng kesesama prasanakan yang menyokong beratnya lika – liku hidup, asmaraloka yang mereka sebut rumah memikat wilasa hati menjadi euforia.
Indah, meraki, eunoia, itulah umpama yang menggambarkan suku yang menyatukan dua cakrabuana, membuka pandangan orang akan nirwana yang sering menciutkan hati kita.
Kertan dari tuhan yang melimpah terus membutakan mata, dengan kaharsa mereka terima kurnia ini. Bagaimana dengan kita yang terus pangling dari itu semua?
Estungkara ini hanya menjadi bahan Senandika yang bijak, Melihat mangata yang memandu demi masa depan hingga tidur lama tiba.”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top