Di tanah indah Nusa Tenggara Barat, tersimpan kisah Putri Mandalika, sosok yang rela mengorbankan dirinya demi kedamaian rakyatnya. Tak ingin melihat perpecahan dan peperangan, ia memilih melompat ke laut dan menjelma menjadi Nyale, cacing laut yang kini menjadi berkah bagi masyarakat Lombok. Melalui tradisi yang mengakar pada masyarakat lombok yaitu Bau Nyale, masyarakat menumbuhkan harmoni budaya dan hangatnya kebersamaan ketika menikmati hasil tangkapan cacing Nyale yang hanya muncul setahun sekali dan dipercaya sebagai reinkarnasi Putri Mandalika
Legenda ini bukan sekadar cerita, tetapi cerminan kebaikan sejati—tentang keikhlasan, kepedulian, dan pengorbanan yang dimana kebaikan bisa terus hidup dalam bentuk yang berbeda. Seperti Nyale yang hadir setiap tahun, kebaikan yang kita tebarkan akan selalu memberi manfaat bagi sekitar dan menjadi kebanggaan bagi Indonesia.
Melalui karya ini, saya ingin mengingatkan bahwa setiap pemuda dan pemudi Indonesia memiliki kekuatan untuk menebar kebaikan lewat hal apa pun itu. Karena pada akhirnya, wajah kebaikan sejati adalah wajah kita semua—Wajah Kebaikan Nusantara.