Muhammad Irfan Hilmi

Si Kabayan merupakan cerita rakyat yang berasal dari tanah sunda yang sudah dikisahkan secara lisan dan memiliki banyak versi seiring berubahnya zaman. Biasanya cerita si Kabayan bersifat kejenakaan sehari-hari, ada juga versi cerita yang bercorak sufistik. Si Kabayan yang melegenda di kalangan rakyat Sunda digunakan sebagai sebuah metode untuk mengajarkan nilai-nilai kehidupan. Sebagai karakter fiksi si kabayan tidak digambarkan seperti karakter pada cerita rakyat lain yang terkesan sempurna, si kabayan digambarkan memiliki sifat malas namun cerdik sehingga dia mempunyai banyak ide untuk mengakali kemalasannya. Karakter yang cenderung realistis membuat pembaca atau pendengar merasa dekat dengan sosoknya. Ketidaksempurnaan tersebut Justru membuat kisahnya tetap relevan dan menghibur dari generasi ke generasi karena mencerminkan sifat manusia pada umumnya.

Dalam karya ini cerita rakyat Si Kabayan dan Kebudayaan Jawa barat menginspirasi saya untuk membuat versi masa kecil Kabayan dan iteung yang tinggal di pedesaan yang asri. Persawahan dengan saung-saungnya merupakan salah satu “Playground”-nya anak-anak sunda, serta tak lupa hewan-hewan yang sering kita jumpai di pedesaan yang tidak akan membuat kita merasa sendirian. Melalui ilustrasi ini, saya berharap dapat menghidupkan kembali kisah Si Kabayan dengan sentuhan visual baru. Dengan latar pedesaan yang kaya akan budaya dan kehangatan, saya ingin menghadirkan nostalgia sekaligus memperkenalkan kembali nilai-nilai kebaikan yang terkandung dalam cerita rakyat. Selain itu, saya juga berharap karya ini bisa membuka kembali potensi cerita Si Kabayan yang masih bisa digali lebih dalam, Dengan interpretasi yang terus berkembang, kisahnya dapat terus hidup dan menjadi bagian dari perjalanan budaya Indonesia yang kaya dan beragam.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top