Di kaki Gunung Manusela yang sejuk dan segar, nyong duduk sambil memukul batang sagu dengan alat tradisional dari bambu. Serbuk putih sagu jatuh ke wadah di depannya. Tak jauh darinya, nona berdiri dengan tumang di kepalanya, berisi sagu yang sudah diperas. Pohon sagu tumbuh subur di antara pepohonan lain yang rimbun, bukti alam yang terjaga dengan baik.
Kicauan kakatua jambul merah dan nuri kepala hitam berpadu dengan suara dedaunan yang bergoyang tertiup angin. Burung-burung itu beterbangan bebas di atas mereka, menghiasi langit dengan warna cerah. Di sini, masyarakat hidup selaras dengan alam, hanya menebang pohon yang tua dan menjaga hewan-hewan di sekitar hutan.
Ilustrasi ini menggambarkan harmoni antara manusia dan alam di kaki Gunung Manusela, di mana tradisi dan kelestarian lingkungan berpadu dalam kehidupan sehari-hari.