Cerita “Putri Tujuh” merupakan cerita turun temurun masyarakat di Dumai yang semua masyarakat dumai pasti familiar, Dahulu kala Kerajaan Seri Bunga Tanjung di Dumai yang di pimpin Ratu Cik Sima, ia memiliki tujuh putri rupawan, yang mana Mayang Sari, si bungsu, yang paling mempesona. Suatu hari, Pangeran Empang Kuala dari kerajaan seberang terpikat oleh kecantikan Mayang Sari dan berniat meminangnya. Lamaran ditolak karena adat mengharuskan putri tertua yang menikah lebih dulu, membuat sang pangeran murka dan menyerang kerajaan. Ratu langsung menyembunyikan putri-putrinya di dalam goa, namun perang berlangsung lebih lama dari perkiraan, dan Pasukan pangeran dapat dilumpuhkan. Sayangnya, ketujuh putri meninggal di persembunyian yaitu di dalam goa. Akibat kehilangan putrinya atas kelalaian dan pertikaian antar kerajaan Ratu Cik Sima pun wafat karena sedih. Kisah ini diyakini sebagai asal usul nama kota Dumai, diambil dari ucapan sang pangeran yang terpesona akan kecantikan Mayang Sari dan menjulukinya D’umai.
