Karya ini mengangkat tema Kebaikan Cerita Asli Indonesia dengan memvisualisasikan Raja Mayadenawa dan Dewa Indra. Kisah ini mengisahkan tentang konflik antara Dewa Indra dengan Raja Mayadenawa, yang konon terjadi pada zaman purba di Bali. Raja Mayadenawa dikenal sebagai raja yang kuat dan memiliki kekuatan magis yang hebat, sedangkan Dewa Indra adalah dewa perang dan ketuhanan dalam mitologi Hindu. Puncak konflik mereka terjadi saat perang antara kekuatan magis Raja Mayadenawa dan kekuatan Dewa-Dewa, dipicu oleh ketidaksetujuan atas cara Raja Mayadenawa menggunakan kekuatannya. Dewa Indra dan para Dewa kemudian memutuskan untuk mengalahkan Raja Mayadenawa untuk mengembalikan keseimbangan dan kebaikan di dunia. Kisah ini tidak hanya menceritakan tentang pertempuran fisik antara kedua pihak, tetapi juga mengandung pesan tentang kebaikan yang harus dijunjung tinggi dan perlunya menjaga harmoni alam semesta. Hari raya Galungan sendiri dipercaya sebagai perayaan kemenangan kebaikan atas kejahatan, di mana umat Hindu di Bali merayakannya dengan penuh semangat dan kesyukuran. Perayaan ini ditandai dengan kemenangan Dharma (kebaikan) atas Adharma (kejahatan) dan diyakini berasal dari kisah legenda pertempuran antara Raja Mayadenawa dan Dewa Indra. Cerita ini menunjukkan bagaimana mitos dan legenda dalam budaya Indonesia mengandung nilai-nilai moral yang dalam, sambil menghidupkan kembali tradisi dan perayaan yang telah turun-temurun diwariskan dari generasi ke generasi.
