Medhak kaya wiji kang sumimpen ing lemah, mbaka sethithik metu, ndhuwur,
lan ngrembaka. Ora ana kang bisa nyegah, amarga saben tetes tirta
lan sinar srengenge mung ndadekake panandurane urip lan ngrembul.
Kaya urip, kabeh butuh wektu, sabar, lan pangarep-arep.”
“Tumbuh seperti benih yang tersembunyi di tanah, perlahan keluar, naik, dan berkembang.
Tak ada yang bisa menghalangi, karena setiap tetes air dan sinar matahari
justru membuatnya hidup dan subur. Seperti hidup, segalanya butuh waktu,
kesabaran, dan harapan.”
Arti Medhak sendiri diartikan sebagai “Tumbuh” yang dimana Medhak di ambil dari bahasa Bali halus dan Sastra Jawa Kuno, disini Medhak menjadi sebuah representasi tumbuh besar bersama, dan harapan. Menjadi sebuah kehidupan bagi sekitarnya.
Sama seperti Teh Botol Sosro yang tumbuh bersama dengan masyarakat Indonesia sejak dulu, dengan ini di harapkan Teh Botol Sosro bisa tumbuh dan berkembang Bersama.