Prapti Pratiwi

Terkadang, kehidupan dewasa terasa begitu sulit. Ada begitu banyak hal yang harus dipikirkan, tanggung jawab yang bertumpuk, dan beban yang sering kali membuat hati serta pikiran terasa sempit.

Lalu, di antara riuh dedaunan yang menari tertiup angin, dalam gesekan ranting yang lirih, sebuah kenangan muncul begitu saja. Masa kecil yang ceria—berlarian tanpa alas kaki di atas tanah yang hangat, memeluk pohon dengan lengan kecil yang penuh semangat, berguling di rerumputan tanpa takut kotor, bahkan sesekali memanjat pohon hanya untuk melihat dunia dari sudut yang lebih tinggi.

Dulu, kita begitu dekat dengan alam. Tanpa sadar, kita melepas lelah hanya dengan bermain di bawah langit terbuka. Tidak ada ketakutan, tidak ada beban, hanya tawa yang lepas dan kebebasan yang tak terbendung.

Kini, saat hidup terasa berat, aku kembali pada apa yang pernah membuatku ringan. Aku melepas alas kaki, membiarkan tanah yang hangat menyentuh kulit, merasakan rumput yang lembut di sela jemari, dan mendengar detak bumi yang tenang melalui pepohonan yang bernyanyi.

Alam Indonesia begitu baik. Ia tak pernah berubah, selalu ada, setia menunggu kita kembali. Bahkan, alam dengan tulus menyerap segala resah yang menyesaki pikiran, perlahan mengendapkannya ke dalam bumi. Hingga akhirnya, ketenangan menyelimuti diri yang sebelumnya penuh gejolak.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top