“Babiat Sitelpang”
Cerita kebudayaan orang Batak (Toba)
Raja Batak yang melahirkan kembar laki-laki dan perempuan yakni Si Boru Pareme dan Saribu Raja.
Meski keduanya kembar, mereka saling jatuh cinta dan melakukan hubungan incest dan membuat Si Boru Pareme hamil. Keduanya lalu dibuang ke hutan yang terpisah.
Ketika dibuang ke hutan itu, Si Boru Pareme didekati seekor harimau yang sedang kesakitan karena sebatang tulang sisa buruannya menancap di kerongkongan. Si Boru Pareme iba hatinya. Dia lalu membantu si harimau mengeluarkan tulang tersebut.
Sejak itulah, terjalin persahabatan yang erat antara mereka berdua. Si harimau, membalas rasa terima kasihnya dengan mengantar hasil buruan ke tempat Si Boru Pareme secara teratur. Bahkan, ketika Si Boru Pareme akan melahirkan, si harimau ini juga yang membantunya.
Sejak Si Boru Pareme bersahabat dengan harimau tersebut, ada semacam kesepakatan bahwa harimau tidak akan memakan keturunan Si Boru Pareme.Anak yang dilahirkan Si Boru Pareme diberi nama Raja Lontung. Anak-anak dari Raja Lontung yang jumlahnya sembilan orang kelak menjadi marga besar suku Batak.