Saya memang sengaja memilih art style seperti ini untuk karya saya kali ini, membuat elemen-elemen berbentuk sticker dengan hasil akhir seolah menjadi sebuah scrapbook. Goals saya adalah memberi kesan seolah menempelkan sticker berbagai bentuk(bagian-bagian kecil dari keindahan negeri kita) kesebuah kertas, menghasilkan satu pemandangan yang utuh(indonesia itu sendiri). Saya tengah ingin menyampaikan pesan tentang negeri kita yang sedang tidak baik-baik saja, dengan perpecahan dimana-mana, saya ingin menyampaikan kepada siapapun yang melihat karya saya, bahwasanya, INDONESIA kita ini akan jauh lebih kaya jika bersatu, bukan berkubu-kubu.
Saya awalnya ingin menggambar sebuah pemandangan alam indonesia saja dalam satu kanvas, namun saya pikir, itu terlalu biasa, dan belum bisa merangkul makna sebenarnya yang saya inginkan. Dari sini, saya mampu menyimpulkan kalau, negeri kita ini memang indah dengan bagiannya masing-masing, namun jika bersratu, kita tak memiliki sandingan.
Ini juga menjadi alasan saya menambahkan garuda sebagai pusat perhatian karya saya ini, karena seboyannya yang berbunyi “BINEKA TUNGGAL IKA” berbeda-beda tetapi tetap satu, suatu semboyan yang membentuk pribadi INDONESIA yang tercinta ini. Saya ingin meng-emphasize semboyan yang sepertinya terlupakan ini, yang saat ini malah menjadi kontroversi negeri kita, saya ingin melalui karya saya ini, saya dapat mengingatkan kembali masyarakat indonesia bahwa negara kita belum kalah, hanya melemah, bak remaja tengah mencari jati diri, negeri kita pun tengah krisis kepribadian. Dan karena itu, saya ingin mengingatkan kembali rakyat indonesia, bahwa kita pernah satu, dan dengan bersatu kita telah meraih kemerdekaan kala itu.
Pada karya saya satu ini, saya fokus pada detail tiap karakter, mulai dari pesut dibagian kanan bawah kanvas, burung enggang di bagian kanan atas kanvas, pohon mangrove di tepi kiri kanvas, karang laut di tepi kiri bawah kanvas, dan candi dari kejauhan di bagian tengah kanvas.
Dan untuk detail kecil to honor the judge, saya menggambar kak Naela Ali sedang minum tehbotol di tengah kanvas.
Memulai tidak harus dengan langkah besar, seperti saat ini, dimulai dengan kebaikan sebotol teh.