Rakhel Lentera Kalahari

Saya mengambil tema #KebaikanCeritaAsliIndonesia karena banyak cerita rakyat Indonesia yang belum pernah didengar sebelumnya seperti cerita Baru Klinting.

Di balik keindahan Rawa Pening Semarang, terdapat cerita yang sangat penuh dengan pesan moral yang dekat dengan masyarakat, bahkan untuk masyarakat berjiwa muda saat ini. Dimana seseorang tidak dapat dinilai hanya dari penampilan mereka yang berbeda dengan yang lain.

Baru Klinting adalah seorang anak yang terlahir tidak seperti manusia biasa melainkan seekor naga. Walau terlahir berbeda, ibunya Nyai Sekalanta sangat menyayangi anaknya karena telah lama ia menginginkan seorang anak bersama dengan suaminya yang merupakan seorang petapa agung sakti bernama Ki Hajar yang tinggal di lembah pegunungan Telomoyo.

Ia pun diberikan pusaka tombak sakti oleh kedua orang tuanya yang memiliki nama yang sama dengannya yaitu, Baru Klinting. Setelahnya, Baru Klinting kemudian melatih kesaktiannya dengan bertapa bersama dengan ayahnya di gunung Telomoyo.

Setelah ia kembali dari bertapa, ia merasa lapar dan pergi ke desa Pathok dan meminta makanan. Namun, karena penampilannya yang penuh dengan sisik seperti manusia setengah naga, para warga desa enggan memberinya makanan dan mengusirnya, namun seorang wanita tua datang dan memeberikan makanan padanya, dan memberi tahu Baru Klinting mengenai kebiasaan buruk warga desa yang mudah meremehkan orang hanya dari melihat penampilan mereka.

Mendengar hal itu, Baru Klinting kemudian mengeluarkan sebuah lidi yang penuh dengan sihir sakti dan menancapkannya ke tanah hingga air bah besar keluar dari dalamnya. Air bah itu menenggelamkan desa Pathok dan warganya, tetapi tidak untuk sang wanita tua yang selamat bersama kedua orang tuanya yang menaiki lesung tumbuk yang besar dan terbawa arus, dan melihat anak semata wayang mereka untuk terakhir kali di Rawa Pening dan telah berubah menjadi naga sepenuhnya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top