“Urip Iku Urup” merupakan sebuah filosofi Jawa yang memiliki arti yang dalam yang berguna untuk diterapkan di dalam kehidupan sehari-hari manusia. Makna dari filosofi ini adalah tentang hidup yang membawa kebaikan untuk orang sekitar kita. Manusia dilahirkan bukan untuk berdiri sendiri, berkuasa dan menjadi egois, tapi untuk saling memberi, saling menolong dan saling membantu sesama tanpa ada rasa pamrih.
Selain terinspirasi dari filosofi yang indah ini, karya ini juga terinspirasi dari salah satu kebudayaan dari Purbalingga yaitu Tradisi Mretelung. Tradisi ini merupakan bentuk nyata yang mencerminkan kebaikan dari filosofi Urip Iku Urup. Mretelung merupakan sebuah tradisi di mana para pemuda saling bergotong royong memanen kacang tanah. Prosesnya mulai dari mencabut kacang dari tanah, memetik satu-persatu kacang tanah dari batangnya, hingga mengumpulkan hasil panen, semua dilakukan secara gotong royong dengan suka cita dan tanpa rasa pamrih.