Timun Mas, anak perempuan yang pemberani berlari menghindari kejaran raksasa jahat, mata merah sang raksasa bersinar mengerikan. tanpa sengaja sang raksasa melihat kemegahan Candi naga berlapis emas yang berdiri kokoh, dihiasi ukiran naga mistis yang seolah hidup. Sementara di kanan candi, Naga baru klinthing meliuk-liuk keluar, sisiknya seperti tameng, menjaga rahasia danau purba yang tak pernah tenang. Di langit, Putri Kandita melayang anggun di atas kura-kura raksasa, rambutnya terburai seperti sutra gelap, membawa pesona sekaligus kesedihan dari legenda Laut Kidul. Dalam satu adegan penuh dinamika, semua cerita bersatu: ketegangan, perlindungan, dan keabadian. Setiap elemen adalah benang yang menjalin kisah Jawa, mengingatkan bahwa legenda tak pernah mati—ia hanya tertidur, menunggu untuk dibangkitkan oleh imajinasi.
Penjelasan Simbolis :
– Timun Mas & Raksasa: Perlambang pertarungan abadi antara kebaikan dan keserakahan.
– Candi Naga: Simbol warisan kebijaksanaan leluhur yang menjaga keseimbangan alam.
– Naga Rawa Pening: Penjaga alam bawah yang misterius, penuh kekuatan magis.
– Putri Kandita & Kura-Kura: Metafora transformasi dan harmoni antara manusia dan alam.
Karya ini tidak hanya memadukan visual, tapi juga menyiratkan pesan: “Di setiap sudut Jawa, ada cerita yang bernapas, menunggu untuk diceritakan kembali.”