Ryan Poetra Fajar

Cerita ini mengangkat kisah legenda bukit Perak yang merupakan cerita rakyat asal Jambi tentu saja di pendalaman Muaro Jambi yang ditulis oleh Ricky A. Manik.

Cerita ini mengisahkan para penghulu desa yang ada di pendalaman Muaro Jambi. Penduduk masyarakatnya sangat menghormati penghulu yang bernama Datuk Sengalo. Saat masih dibawah pimpin oleh Datuk Sengalo, masyarakatnya hidupnya sangat rukun, aman, damai, dan sejahtera. Selama Datuk Sengalo masih menjaga desa setempat, desa itu akan selalu damai, sentosa, dan sejahtera dari orang orang yang hendak mempunyai niat berbuat jahat, terutama Belanda yang suka meminta minta upeti. Hal tersebut inilah membuat Datuk Sengalo makin disegani oleh masyarakat dan dikenal dipenjuru negeri.

Beliau mempunyai seorang putri, Ia bercerita rahasianya pada putrinya bahwa yang desa ini akan jadi aman ketika Datuk Sengalo bertapa, Ia mendapat sebuah keris perak lalu menanamnya di bawah pohon rambe, keris perak itulah yang membuat desa ini menjadi aman dan sejahtera. Disekitar desa ia mendapatkan seekor Harimau putih yang akan menjadi teman untuk sang putrinya.

Disebelah desa, terdapat desa Danu Lamo yang selalu dimint minta upeti dari pihak Belanda. Datuk yang memimpin desa Danu Lamo itu merasa iri melihat Desa yang dipimpin oleh Datuk Sengalo itu terbilang aman sentosa dan tidak ada satupun Belanda menjajah dan merebut desa tersebut, Ia pun merasa tidak dihormati oleh masyarakatnya. Karena Datuk itu merasa iri hal itulah ia menyuruh Putra lelakinya meminang Putri Datuk Sengalo.

Suatu hari, Putri dari Datuk Sengalo bermain didekat sekitar pohon rambe dan ditemani oleh seekor Harimau Putih, Ia memanjat pohon rambe tersebut dan memakan buah rambe itu sampai kenyang. Namun dengan malangnya ia secara tidak sengaja menelan biji buah rambe saking tersedaknya membuat putri dari Datuk Sengalo itu Pingsan ditempat.

Hari yang berlalu, Datuk Sengalo segera mencari putrinya namun tidak ditemukan, Harimau Putih datang menghampirinya dan menyuruhnya mengikuti ketempat dimana putrinya pingsan. Namun putri tersebut dibawa oleh pemuda yang ternyata anak dari Datuk Dano Lamo dan dibawa di rumah kayu yang jauh dari permukiman dan diberikan ramuan obat sampai sembuh.

Dengan jahatnya, Ia mempersunting putri dari Datuk Sengalo. Disitulah Datuk Dano Lamo mengetahui rahasia Datuk Sengalo mempunyai keris perak yang mempunyai kekuatan sakti untuk melindungi desa dan akhirnya Datuk Dano Lamo berhasil mengambil keris itu.

Datuk Sengalo mempunyai firasat buruk ia mencari keris itu dan hilang dari bawah tanah pohon rambe, untuk melindungi desa dan masyarakatnya iya membuat bukit dan menyuruh warganya bersembunyi ditempat.

Datuk Dano Lamo dan anak putranya beserta pasukan Belanda pergi menyerang desa namun ia tidak menemukan warga desa disana dan hanya menemukan bukti ditengah pedesaan. Datuk Dano Lamo berteriak dan beri ancaman pada Datuk Sengalo untuk keluar dan akhirnya menyuruh warganya menggali bukit dan akhirnya dengan kaget mereka melihat meriam yang mengarah pada mereka dan akhirnya datuk Dano Lamo beserta putra dan pasukannya tewas dan dan keris yang ia bawah terpental dan masuk kedalam lubang galian bukit.

Seketika bukit menutup kembali Datuk Sengalo dan warganya ikut menghilang bersama dengan keris perak itu dan hanya bukit yang tersisa dan itulah yang dinamakan Bukit Sengalo atau Bukit Perak yang dikenal sampai sekarang.

Di ilustrasi ini menceritakan seorang Putri dari Datuk Sengalo sedang mengambil buah rambe yang ia ambil saat memanjat dan dimasukan kedalam sebuah wadah ember dari kayu dan ditemani harimau putih dan dibelakangnya ada seorang pemuda gagah berwibawa yang diduga adalah sang putra dari Datuk Dano Lamo beserta pasukannya melihat aktivitas sang putri tersebut.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top