Legenda Selat Bali merupakan salah satu Cerita Rakyat dari Bali. Pemilihan cerita ini didasarkan pada nilai dan hikmah yang terkadung didalamnya, kemudian dilakukan kesesuaian dengan keadaan dan fenomena yang terjadi saat ini dilingkungan masyarakat (Korelasi Fenomena Nyata). Kebiasaan Manik Angkeran yang gemar berjudi dan berhutang, mengingatkan kita tentang Fenomena yang sempat ramai seperti Pinjol dan Judi Online yang meresahkan dan menambah keterpurukan masyarakat karena terlilit Hutang. Dan bahkan nyawa menjadi taruhannya.
Kisah ini dapat menjadi cerminan bagi masyarakat tentang dampak buruk melakukan Perjudian serta melakukan Pinjaman/Berhutang. Seperti Manik Angkeran yang menghabiskan banyak harta untuk berjudi, Orang tuanya yang jatuh miskin karena kekayaannya habis, Terlilit hutang, dan menghalalkan segala cara termasuk mencuri. Namun yang didapat Manik Angkeran bukan kebahagiaan, Namun keterpurukan, Penderitaan, yang Akhirnya membawa Manik Angkeran atas kesadaran bahwa kebiasaan tersebut adalah buruk dan menyusahkan diri kita sendiri, Orang tua bahkan Orang disekitarnya.
Disisi Lain, kita diajarkan Rasa Sabar dan Gigih melalui karakter Sidi Mantra. Menjadi Orang Tua yang tangguh serta memiliki rasa sabar yang tinggi menghadapi perilaku anaknya. Bahkan kita diajarkan untuk tetap menjalin kekeluargaan yang erat, Dimana Sidi Mantra tetap menyayangi dan mengkhawatirkan anaknya meskipun anaknya sudah melakukan tindakan tercela.
Visual ini dibuat sedemikian rupa. Dimana Terdapat Visual Naga Besukih yang menyemburkan Api namun terlihat kilas balik dari perbuatan Buruk Manik Angkeran yang seakan terbakar memori tersebut. Dan kemudian Hidup Kembali atas kesadaran dan tidak mengulangi perbuatan buruknya kembali dengan meminta maaf didepan Sang Ayah, Sidi Mantra.