Tema: Cerita Asli Kebaikan Indonesia
Teks Karya:
Karya ini terinspirasi dari filosofi budaya Jawa, yaitu “Ibu Bumi Bapa Angkasa,” sebuah konsep yang mencerminkan hubungan harmonis antara alam semesta dan manusia. Dalam pemahaman masyarakat Jawa, bumi diibaratkan sebagai seorang ibu yang memberikan kehidupan dan kehangatan, sementara angkasa dianggap sebagai seorang bapak yang melambangkan kekuatan dan perlindungan dari atas. Filosofi ini menegaskan bahwa alam tidak hanya menjadi tempat tinggal manusia, melainkan memiliki hubungan yang erat layaknya orang tua yang harus dihormati, dijaga, dan disayangi, begitupun sebaliknya, orang tua yang melindungi anaknya.
Filosofi serupa juga hadir dalam berbagai budaya di Indonesia, yang menunjukkan bahwa konsep hubungan manusia dengan alam telah menjadi bagian yang tidak terpisah dari kehidupan. Kebaikan bumi yang subur dan kekuatan angkasa yang luas telah melahirkan tradisi syukur dan doa yang diwujudkan melalui beragam ritual, upacara adat, serta arsitektur yang memusatkan harmoni dengan alam. Praktik-praktik ini sebagai bentuk kesadaran bahwa keseimbangan alam juga merupakan cerminan keseimbangan hidup manusia.
Dalam konteks zaman yang terus berkembang, karya ini hadir sebagai ajakan refleksi untuk memperkuat hubungan kita dengan alam. Di tengah maraknya bencana alam dan kerusakan lingkungan, baik yang disebabkan oleh ulah manusia maupun alamiah, kita diajak untuk menyikapi alam bukan hanya sebagai sesuatu yang terpisah dari diri kita. Menjaga alam bukan sekadar kewajiban, tetapi sebuah bentuk kasih sayang dan penghormatan terhadap kehidupan itu sendiri.
Sebagaimana tema “Cerita Asli Kebaikan Indonesia” yang menyoroti nilai-nilai luhur dari berbagai daerah, konsep ini mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga keharmonisan dengan alam sebagai bentuk cinta dan penghormatan. Dengan merawat alam, kita tidak hanya melestarikan lingkungan tetapi juga meneruskan tradisi dan kebijaksanaan yang menginspirasi dari generasi ke generasi.