Verry satria rachmandika

Di tepi pantai yang biru, di antara rimbun pepohonan hijau, berdiri megah Desa Ratenggaro dengan rumah-rumah adatnya yang menjulang tinggi. Desa ini bukan sekadar saksi bisu sejarah, tetapi juga penjaga warisan budaya Sumba yang telah hidup berabad-abad.

Di tengah lanskap yang memukau, seorang pejuang Pasola berdiri gagah. Tombak di tangannya melambangkan keberanian, sementara kudanya mencerminkan jiwa bebas masyarakat Sumba yang menyatu dengan alam. Pasola bukan sekadar permainan, melainkan ritual sakral yang menggambarkan keseimbangan antara manusia, leluhur, dan alam semesta.

Ratenggaro bukan hanya tentang masa lalu, tetapi juga tentang kehidupan yang terus mengalir bersama alam. Angin laut membawa kisah-kisah lama, dan pasir pantai menjadi saksi bahwa budaya dan alam di Sumba akan terus hidup dalam harmoni.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top