Ibu Dari Timur
Masyarakat suku adat Papua tidak memijak beton di bawah kaki, telapak mereka memijak tanah, langsung bersentuhan dengan “mama”. Suku adat papua memiliki hubungan yang sangat intim dengan alam. tercermin dari cara mereka memanggil alam sebagai mama (ibu). Bukan hanya panggilan tapi merupakan suatu nilai yang sangat indah dan sakral dimana tertanam kesadaran bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa alam, pandangan bahwa hubungan manusia dan alam bukan sekedar mengambil sumber daya, tapi alam menjadi bagian dari hidup manusia itu sendiri. Alam menjadi ibu yang merawat anak anaknya, memberikan kasih tanpa pamrih. Ibu yang menyokong seluruh kehidupan yang ada di dalamnya. Dari rumput liar di atas tanah sampai burung cendrawasih yang terbang bebas dengan indah. Masyarakat adat Papua yang menyebut dirinya sebagai anak dari Mama tentu memiliki rasa tanggung jawab untuk mengasihi kembali ibu mereka, menjadi anak yang berbakti. Kesadaran untuk bukan hanya hidup dan mengambil dari alam, tapi juga usaha untuk menjaga dan melestarikan alam itu sendiri.
Melalui ilustrasi ini aku ingin menampilkan hubungan yang intim masyarakat suku adat Papua Dangan ibu mereka dan juga flora dan fauna endemik dari tanah timur. Semoga kita yang hidup jauh dari hutan juga mampu menghargai hutan selayaknya ibu, ibu yang mengasihi seluruh anak. Dan sebagai anak tentu kita bertanggung jawab untuk menjaga ibu kita, ibu alam yang sudah menyokong hidup kita dan akan terus menyong hidup keturunan kita yang akan datang. Terimakasih masyarakat adat Papua yang sudah mengajarkan cara memandang alam. Aku berharap banyak orang yang bisa belajar dan sadar tentang posisi manusia di alam semesta. aku harap peradaban manusia sudah cukup dewasa untuk mengerti bahwa manusia tidak eksklusif yang dengan arogan mengekploitasi alam, kita bagian dari alam karna itu jika kita merusak alam sama saja merusak diri sendiri!