“CINDELARAS“
(lakukan kebaikan, raih kemenangan)
Cindelaras adalah cerita rakyat dari Jawa Timur yang mengisahkan seorang anak bernama Cindelaras dengan ayam jantan yang ajaib dan tak terkalahkan. Ayam ini menjadi penghubung antara Cindelaras dan Raden Putra, sang Raja Jenggala, ayahnya yang belum dikenalnya.
Pertarungan antara ayam Cindelaras dan ayam sang raja, mengungkapkan kebenaran melalui keajaiban ayam yang bisa berbicara. Cerita ini merupakan salahsatu kebaikan cerita asli indonesia yang mengajarkan kesabaran, kebaikan hati, rasa hormat, kejujuran, serta pentingnya membela kebenaran, yang dapat menjadi teladan bagi generasi penerus bangsa.
Ayam tersebut mengungkapkan kejahatan selir dan tabib kerajaan yang mengubah kehidupan permaisuri, dengan cara selir meminta tabib membuat ramuan racun untuk selir dan di buatkan penawarnya sebagai cara untuk memfitnah permaisuri sebagai tersangka yang meracuninya. Permaisuri hampir dimusnahkan oleh sang raja, namun diselamatkan oleh patih yang bijaksana karena patih percaya bahwa bukan permaisuri yang melakukannya melainkan niat buruk selir yang dengki. Permaisuri diusir dalam keadaan mengandung Cindelaras dan merawatnya hingga menjadi anak yang tangguh, baik, dan berbakti kepada ibunya. Kesabaran dan kebaikan hati Cindelaras, mengungkap kejahatan selir dan upayanya berkat keajaiban ayamnya, sehingga Cindelaras bisa kembali ke kerajaan dengan ibu dan ayah nya sang Raja Jenggala, sedangkan selir dan tabib di beri hukuman yang berat. Kisah ini mengajarkan semangat perjuangan, kejujuran, dan keteguhan hati. Cindelaras mengajarkan bahwa meskipun ada fitnah, kebaikan dan kejujuran akan selalu menang pada akhirnya. Cerita yang turun temurun ini menjadi simbol nilai-nilai luhur Indonesia seperti ketulusan, keberanian, keadilan, serta menjadi teladan bahwa kebaikan akan menunjukkan kepada kemenangan.