Adib Pratama

Di tanah Jawa yang penuh keajaiban, hiduplah seorang Raja bijaksana dengan dua pengawal setianya, Dora dan Sembada. Saat perang berkecamuk, Sang Raja menitipkan keris pusaka kepada Sembada dengan pesan: “Jangan serahkan pusaka ini kecuali kepadaku sendiri.”

Usai perang, Sang Raja mengutus Dora untuk mengambil keris pusaka. Namun, Sembada menolak memberikannya karena tetap berpegang pada pesan sang raja. Kesetiaan berubah menjadi pertarungan tragis. Keduanya bertarung sengit, hingga akhirnya gugur bersama.

Sang Raja berduka atas kehilangan mereka. Untuk mengenang dua pengawal setianya, Sang Raja menciptakan Aksara Honocoroko. Sejak saat itu, Honocoroko bukan hanya sekadar aksara, tetapi juga sebuah warisan yang menyimpan kisah kesetiaan dan pengorbanan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top