Karya ilustrasi ini terinspirasi dari kisah legenda Roro Jonggrang, seorang putri yang dikutuk menjadi arca sebagai balasan atas tipu dayanya. Ilustrasi ini menggambarkan momen
transformasi Roro Jonggrang, wajahnya yang awalnya penuh keanggunan mulai membeku, sementara tubuhnya perlahan menyatu dengan batu. Cahaya matahari tenggelam menerangi siluetnya, menciptakan suasana magis yang tragis.
Tekstur kasar pada bagian tubuh yang telah menjadi batu menggambarkan
ketidakberdayaannya melawan kutukan, sementara merah pada bajunya melambangkan keberanian dan keteguhannya sebagai seorang putri. Nuansa merah dan terang berapi
mendominasi latar, memberikan kesan adegan yang dipenuhi lonjakan emosi, seolah waktu berhenti pada detik terakhir sebelum dirinya benar-benar menjadi legenda.
Melalui karya ini, saya ingin menangkap dualitas dalam kisah Roro Jonggrang, sebagai
perempuan yang cerdas dan kuat, tetapi juga korban dari nasib yang tak bisa ia hindari. Ilustrasi ini bukan sekadar representasi legenda, melainkan refleksi tentang bagaimana keinginan dan kehendak bisa berujung pada konsekuensi yang tak terduga.