Alifah Khoirunnisa

Seperti yang kita tahu, lagu “Nenek Moyangku Seorang Pelaut” bukan sekadar nyanyian masa kecil, tetapi juga pengingat akan sejarah panjang bangsa Indonesia yang akrab dengan lautan. Sejak dulu, nenek moyang kita telah menjelajahi samudra luas dengan keberanian, menjadikan laut sebagai sumber kehidupan, pengetahuan, dan kebudayaan. Salah satu perairan yang menyimpan kekayaan luar biasa itu adalah Laut Sawu, yang membentang luas di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Seperti yang kita tahu, mungkin kalian sudah tidak asing dengan lagu “Nenek Moyangku Seorang Pelaut”. Lagu ini bukan sekadar nyanyian masa kecil, tetapi juga cerminan dari sejarah panjang bangsa Indonesia sebagai pelaut ulung yang menjelajahi lautan luas dengan keberanian dan kearifan. Sejak dahulu, lautan telah menjadi sumber kehidupan yang tak ternilai bagi masyarakat pesisir, termasuk Laut Sawu, salah satu perairan yang kaya akan keindahan dan manfaat bagi banyak generasi.

Laut Sawu bukan hanya sekadar hamparan air biru yang memukau, tetapi juga rumah bagi keanekaragaman hayati laut yang luar biasa. Laut ini menjadi habitat bagi lumba-lumba, penyu, berbagai jenis ikan, terumbu karang, paus dan masih banyak lagi. Tak hanya itu, Laut Sawu juga dikenal sebagai salah satu perairan penghasil rumput laut terbesar di Indonesia. Hingga kini, perairan ini terus memberi manfaat bagi banyak orang, menjadi mata pencaharian nelayan dan pembudidaya yang menggantungkan hidup mereka pada hasil lautnya. Semoga semakin banyak orang yang menyadari pentingnya menjaga kekayaan bahari Indonesia, karena laut bukan hanya indah untuk dipandang, tetapi juga menjadi sumber kehidupan bagi banyak makhluk di dalamnya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top