Jaka Tarub dan 7 Bidadari
Subtema: Kebaikan Cerita Asli Indonesia
Cerita tentang tujuh bidadari yang jatuh ke Bumi dan kehilangan selendangya banyak ditemukan di beberapa negara di Asia.
Indonesia adalah salah satu dari negara tersebut. Berasal dari Sastra Jawa Baru (Babad Tanah Jawi), cerita antara Jaka Tarub dan Nawang Wulan ini cukup terkenal.
Singkat cerita, si Jaka menemukan tujuh bidadari yang turun dari Khayangan sedang mandi di lubuk. Lalu dia mecuri salah satu selendang yang ada di pinggir kolam sehingga salah satu dari bidadari itu, Nawang Wulan, tidak bisa pulang. Lalu Jaka Tarub menikahi si Wulan sampai suatu saat si bidadari itu menemukan selendangnya di dalam tempat beras. Si Wulan marah dan meninggalkan Jaka dengan terbang kembali ke Khayangan.
Saya menggambarkan Nawang Wulan dan saudara-saudaranya yang sedang turun dari langit. Si Jaka Tarub mengintip dari belakang bunga-bunga dan terlihat mukanya memerah melihat kecantikan Nawang Wulan (yang memakai baju biru Indigo). Warna baju mereka saya sesuaikan dengan tujuh warna pelangi. Selain itu, tujuh macam bunga yang ada di bagian kanan di area Jaka Tarub melambangkan tujuh bidadari tersebut. Kembang tujuh rupa banyak digunakan di upacara keagamaan di Indonesia.
Saya juga memberi nama ke bidadari2 lain selain Nawang Wulan:
– Sekar (Merah/Bunga Soka)
– Artika (Jingga/Bunga Kantil)
– Gitana (Kuning/Bunga Kenanga)
– Putu Ayu (Hijau/Bunga Cempaka)
– Banjasari (Biru/Bunga Telang)
– Nawang Wulan (Nila/Bunga Sedap Malam)
– Mayangsari (Ungu/Bunga Anggrek Larat)
Selendang Wulan saya beri warna biru indigo yang melambangkan langit malam karena Nawang Wulan artiya “menatap bulan”. Selendangnya bersinar-sinar karena kesaktianya dan merupakan barang yang digunakan Jaka Tarub untuk mendapatkan Nawang Wulan.
Sebenarnya dulu saya sempat mesubmit karya dengan tema yang sama tahun lalu. Kali ini saya remake.