Di sebuah pulau, hiduplah Bawang Merah dan Bawang Putih. Bawang Putih yang sabar dan baik hati selalu diperlakukan tidak adil oleh ibu tiri dan saudari tirinya. Suatu hari, selendang yang sedang dicuci Bawang Putih hanyut di sungai, dan membawanya untuk membantu seorang nenek dengan mengerjakan pekerjaan rumah. Sebagai imbalan, Bawang Putih diberi hadiah pilihan labu kecil atau besar. Dengan tulus, ia memilih labu kecil yang ternyata berisi harta karun. Ibu tiri dan Bawang Merah menyalahkan Bawang Putih yang mengambil labu yang kecil. Mereka melakukan hal yang sama, tetapi karena tidak membantu dengan benar, labu besar yang mereka bawa justru berisi ular-kelabang. Sejak itu, mereka kapok berbuat jahat. Kisah ini mencerminkan wajah asli kebaikan Indonesia—kesabaran, ketulusan, dan keyakinan bahwa kebaikan akan selalu berbuah manis.