“Dari Darek ka Pasisia, Oh Minangkabau”
Diangkat dari tema ” Kebaikan Alam Indonesia”
Saya selalu berkaca-kaca saat menggambar tangkapan-tangkapan memori yang mengingatkan saya dengan berbagai pengalaman indah, proses tumbuh di negara yang multikultural ini, dan kaya akan keindahan dan kebaikan alamnya, Indonesia. Wajah asli dari Minangkabau akan menjadi hal menarik untuk saya tuangkan dalam sebuah karya.
Illustrasi ini adalah potongan-potongan ingatan dari banyaknya keindahan yang abadi dalam kenangan ingatan. Saya yang berasal dari Tanah Minangkabau atau biasa kami sebut Ranah Minang, Sangat dekat rasanya dengan suhu dingin di bagian _tanah darek (perbukitan) dan suhu hangat di bagian tanah rantau (pesisir). Ngarai Sianok, Alahan Panjang, hingga pantai pasisia adalah kebahagiaan yang berlimpah dari suguhan keindahan alamnya. Serta juga bisa menikmati panorama alam dengan paralayang, Bertemu dengan lumba-lumba, bahkan melihat harimau Sumatera, walaupun dari layar tabung, menjadikan saya merasa beruntung dilahirkan di Indonesia.
Dari kecil saya di kenalkan dengan alam dan budaya, terutama menjaga hubungan baik antara manusia dengan alam seperti yang selalu dijunjung tinggi oleh masyarakat Minangkabau, yang disampaikan oleh bundo kanduang (sebutan untuk ibu ) bahwa “adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah”. Adalah pegangan hidup yang saya jaga untuk selalu berhubungan baik dengan alam. Bagaimana supaya saya tidak hanya menikmati keindahannya, tapi juga menjaga dan melestarikannya. Ya, dimulai dari diri sendiri.
Saya dikenalkan dengan Teh Botol sedari kecil, seperti saya dikenalkan dengan alam dan hal-hal lain yang bekerja di dunia ini. Senyuman sumringah saya kecil saat rengekan, berhasil membuat ibu dan ayah membawakan saya sebuah Teh Botol, adalah memori yang lekat dan selalu ada cerita dibalik Teh Botol saat saya menikmatinya di waktu dewasa ini, serta kebaikan Asli dari Indonesia untuk seluruh penikmatnya.