Di ufuk timur Nusantara, Papua berdiri sebagai nafas bumi yang menjaga keseimbangan semesta. Hutan hujan yang rimbun, laut yang jernih, serta flora dan fauna endemik berpadu dalam harmoni yang tak tergantikan. Dalam keagungan alam ini, manusia bukanlah penguasa, melainkan bagian dari ritme kehidupan yang selaras dengan tradisi dan kearifan lokal. Dengan mengusung tema Kebaikan Alam Indonesia, karya ini menceritakan tentang bagaimana alam Papua menjadi simbol keseimbangan yang menghubungkan manusia, budaya, dan lingkungan dalam kesatuan yang utuh.
Seekor hiu paus melintas di bawah langit biru, membawa jejak keseimbangan antara manusia, budaya, dan alam. Di atasnya, seorang anak negeri berdiri dengan balutan pakaian adat, menyatu dengan arus kehidupan yang tak terputuskan. Papua mengajarkan bahwa alam bukan sekadar lanskap, melainkan sumber kehidupan yang harus dijaga agar Nusantara tetap hidup, bernapas, dan lestari.