Di atas perahu yang sedang mengarungi perairan Raja Ampat, sekelompok anak muda dan anak-anak sedang menabur pinang dan sirih ke laut. Ini adalah bagian dari upacara pembukaan Tradisi Sasi, sebuah tradisi turun temurun di Raja Ampat, Papua Barat yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan dan kelestarian alam dengan melarang masyarakat setempat mengambil hasil laut/hutan dalam kurun waktu yang telah ditentukan.
Dalam upacara pembukaan sasi, masyarakat menaruh pinang dan sirih di laut sebagai tanda penghormatan dan persembahan kepada roh leluhur penjaga lautan. Tradisi Sasi merupakan cerminan wajah asli kebaikan Indonesia dan wujud kearifan lokal yang mengajarkan bahwa manusia dan laut harus hidup berdampingan dalam harmoni. Kelompok anak muda dan anak-anak ini bukan hanya pewaris budaya, tetapi juga penjamin masa depan yang memastikan laut masih dapat memberi kehidupan bagi generasi mendatang.