“Kebun Tumbuh Anakku Sayang”
• Kebaikan Alam Indonesia •
Kebun-kebun itu tumbuh dan beraneka ragam warnanya. Mereka indah dan akan indah karena dirawat dengan bungah. Di balik indahnya, ada kebaikan Tuhan yang menitipkan alam untuk dijaga manusia. Kebun ini dijaga oleh sepasang manusia.
Bapak dan Ibuku ternyata dalam satu visi yang sama. Cara mereka menjaga keluarga dengan menjaga alam secara khusus kebun sendiri. Saat masih TK (seingatku) bapak mengajak untuk menanam bibit jati. “Ini buat kamu nantinya”. Bapak turut mengajak ibu menanam pohon pisang, merawat tanaman kopi, kedelai, rambutan, sirkaya, mangga, jeruk, kedondong, dan masih banyak lainnya. Ibu merawat mereka layaknya anak sendiri. Mereka turut merawat lele dan nila yang mana aku master angkut batu bata untuk kolamnya. Info terkini mereka merawat ayam dan burung dara, sementara lainnya tetap tumbuh sejak lahirnya. Setiap hari mereka memberiku makan, begitu pula mengajakku memberikan makan minum agar “anak-anak” mereka yang lain tak lapar dan dahaga. Interaksi “anak-anak” menjadi pelipur lara dan lukisan senyuman di wajah bapak ibu.
Ibuku tidak seorang diri merawat “anak-anaknya”, tapi ada Bapak yang turut serta dengan caranya.
Bersyukur, hingga kini kebun tumbuh itu menjadi perantara kebaikanNya yang nikmat kami rasakan. Tanah subur bisa ditanami apapun. Dari resep kompos, daun jatuh dan sisa makanan bersatu dan terurai kembali ke tanah. Dari alam kembali ke alam bersama haknya.
Terima Kasih
Allah, Tuhan Semesta Alam
Bapak & Ibu
Kebun Tumbuh Kami