Larung Sesaji di Telaga Sarangan adalah tradisi sakral yang terus dilestarikan oleh warga Kabupaten Magetan, khususnya masyarakat sekitar Telaga Sarangan. Upacara ini bukan sekadar ritual, tetapi juga ungkapan syukur atas berkah alam. Warna-warni sesaji yang menghiasi permukaan air melambangkan keberagaman, harapan, dan doa-doa yang dipanjatkan kepada semesta.
Dalam balutan mistis legenda Naga Telaga Sarangan, kepercayaan dan budaya berpadu, seolah sang naga turut menari dalam kebahagiaan, menyambut berkah yang mengalir bersama arus telaga. Di langit, burung Jalak Lawu, burung ikonik Kabupaten Magetan, terbang bebas seakan ikut merayakan keharmonisan antara manusia, alam, dan leluhur yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Melalui tradisi ini, Larung Sesaji menjadi cerminan Kebaikan Alam Indonesia, di mana manusia dan alam hidup berdampingan dalam keseimbangan. Keindahan alam, kelestarian budaya, dan rasa syukur terhadap anugerah bumi berpadu dalam sebuah harmoni yang terus dijaga untuk generasi mendatang.