Lisdamayanti

Ilustrasi ini menggambarkan sebuah tradisi yang ada di Desa Padaidi, yaitu pesta rakyat. Pesta Rakyat ini merupakan agenda tahunan masyarakat Desa Padaidi yang dilaksanakan setelah panen raya. Pesta ini merupakan suatu bentuk rasa syukur kepada Sang Pencipta atas hasil panen yang melimpah sehingga pesta ini biasa juga disebut pesta panen. Pelaksanaannya sekitar bulan Oktober hingga November. Tradisi yang diwariskan secara turun-temurun ini menampilkan berbagai atraksi budaya seperti Mappaddekko, Mappere, dan Massempe’ yang diawali dengan Tari Padduppa untuk menyambut para tamu atau warga lokal yang hadir menyaksikan acara.
Mappaddekko yaitu kegiatan menabuh atau menumbuk lesung dengan alu sehingga menghasilkan bunyi atau irama, biasanya dimainkan oleh beberapa orang laki-laki dan perempuan dewasa secara bersamaan. Alu yang digunakan terbuat dari kayu sepanjang 2 meter, sementara lesung terbuat dari kayu gelondongan sepanjang 5 meter yang tengahnya dilubangi untuk menumbuk atau menghancurkan sesuatu, seperti padi, beras, dan lainnya.
Mappere yaitu berayun diayunan raksasa setinggi 15 meter, biasanya dilakukan oleh gadis desa dengan memakai pakaian adat baju Bodo lengkap dengan aksesorisnya.
Dan Massempe’ yaitu pertunjukan seni bela diri khas Bugis yang dimainkan oleh 2 orang laki-laki dewasa ataupun remaja dengan saling adu ketangkasan kaki atau saling tendang dan tidak boleh menggunakan tangan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top