Made Dwi Mulyawan

Cerita yang diwariskan secara turun-temurun tetap hidup sebagai tradisi kepercayaan yang sarat akan pesan moral, seperti di Bali terdapat cerita Kala Rau yang memiliki pesan moral “jika seseorang belum bisa melepaskan sifat-sifat keraksasaannya, maka dia belum boleh mendapatkan keabadian”
Kisah ini terjadi Ketika para Dewa dan Raksasa bekerjasama mengaduk lautan susu untuk mencari “Tirtha Amertha” atau Tirtha Kamandalu yang konon siapa saja yang meminum tirtha tersebut akan abadi. Dalam tugas membagikan Tirtha Kamandalu, Dewa Wisnu menyamar menjadi gadis cantik dan lemah gemulai, serta dalam kesepakatan para Dewa duduk dibarisan depan sedangkan para Raksasa di barisan belakang.
Raksasa yang Bernama “Kala Rau” saat itu menyamar sebagai Dewa dan duduk dibarisan para Dewa, dan ketika giliran Kala Rau mendapatkan giliran, disitulah Dewa Candra (Dewa Bulan) berteriak “Dia itu Bukan Dewa!” namun sayang Tirtha Kamandalu sudah terlanjur diminum, maka tak ayal lagi Cakra Dewa Wisnu seketika menebas leher Sang Kala Rau. Sejak saat itu dendamnya kepada Dewa Candra tak pernah putus-putus, dia selalu mengincar Dewa Bulan saat bulan purnama, begitulah setiap Sang Buta Kala menelan Dewa Bulan terjadilah Gerhana.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top