Meiza Fadhilla Alyafizh

Raja dan sang permaisuri yang beberapa tahun sebelumnya kehilangan anak perempuannya saat sedang berlayar di Samudera Hindia mencurigai bahwa anak yang dirawat oleh sepasang naga itu adalah anak perempuan mereka yang hilang. Raja dan permaisuri meminta kepada kedua naga untuk mempertemukan mereka, tetapi ditolak. Alhasil, sang raja dan permaisuri memutuskan membawa kabur si anak perempuan dan pergi menyusuri lautan.

Kedua naga pun merasa marah dan berusaha mengejar mereka yang menimbulkan terjadinya pertempuran di atas laut. Pertempuran ini sontak mengusik persemedian sang Tuan Tapa. Ia pun segera keluar dari gunung dan melangkahkan kaki kanannya di karang untuk melempar tubuhnya ke laut tempat pertempuran terjadi. Jejak kaki itu ternyata membekas di karang yang sekarang disebut Gunung Lampu.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top