Muhammad Rasyid Salahuddin

The Dragon’s Grief

Karya “The Dragon’s Grief” terinspirasi dari legenda Alue Naga, yang menggambarkan perjalanan emosional seekor naga yang dikuasai oleh keserakahan. Dalam cerita ini, naga tersebut terjebak dalam nafsu yang membutakannya, hingga tanpa sadar mengorbankan sahabatnya sendiri dalam suatu pertempuran. Kehilangan yang dialaminya kemudian membuka ruang bagi penyesalan yang mendalam, menggambarkan bagaimana nafsu yang tak terkendali dapat menghancurkan hubungan dan membawa kehancuran.

Melalui alur yang menggambarkan pengkhianatan dan kehilangan, cerita ini menjadi refleksi terhadap siklus sosial manusia, di mana ambisi dan keserakahan sering kali menjadi akar dari konflik dan penderitaan. Pesan moral yang tersirat mengingatkan kita akan pentingnya menjaga amanah dan nilai-nilai kebijaksanaan dalam menjalani kehidupan.

Karya “The Dragon’s Grief “ tidak hanya menggambarkan perjalanan sang naga secara emosional tetapi juga mengajak pembaca untuk merenungkan dampak dari tindakan yang didorong oleh keserakahan. Dengan narasi yang kuat dan penuh makna, kisah ini menjadi pengingat bahwa penyesalan selalu datang terlambat, dan menjaga amanah adalah suatu kunci agar kita tidak terjebak dalam siklus kehancuran yang sama.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top