Mukhammad Alwi Assagaf

Ilustrasi ini, menggambarkan tentang kisah banjir besar yang mengubah sebuah desa di Jawa Tengah menjadi rawa. Rawa Pening konon berasal dari hukuman alam atas keserakahan manusia. Meski begitu, alam akan selalu bertahan. Setiap kehancuran akan melahirkan keseimbangan baru.

Di tengah komposisi, remaja bernama Baru Klinting berdiri kokoh, matanya bersinar penuh tekad. Ia baru saja mencabut sebatang lidi dari tanah, dan dari celah yang terbuka, air menyembur deras, siap menenggelamkan desa yang dihuni manusia serakah.

Di sisi kanan, seorang perempuan tampak menggendong seorang bayi, wajahnya mencerminkan kesedihan dan kasih sayang. Ia adalah ibu Klinting, yang selama ini merawatnya dengan cinta meski dunia mengutuknya.

Di bagian bawah, seorang nenek menaiki lesung . Satu-satunya warga desa yang selamat dari banjir karena kebaikan hatinya.

Bagian kiri, seekor ular besar berwarna kehijauan dengan mata menyala. Ia adalah bentuk lain dari Klinting, simbol kekuatan alam yang tak bisa diremehkan.

Dengan dominasi warna hijau melambangkan segarnya teh asli Indonesia dan warna jingga melambangkan kemewahan khas Sosro.

Baru Klinting mengingatkan kita tentang pentingnya menjaga alam. Keserakahan manusia akan membawa kehancuran bagi dirinya sendiri dan kasih sayang dan kebaikan hati akan melahirkan keharmonisan hidup.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top