Novita Fitriany Akbar Sagala

Patung Sigale-gale merupakan sebuah cerita rakyat yang diwariskan turun-temurun dan telah mengakar bersama masyarakat Batak sebagai sebuah kearifan lokal.
Zaman dahulu hiduplah seorang raja yang Bernama Raja Rahat yang berkuasa di Samosir. Raja Rahat adalah raja yang dikenal rakyatnya sebagai raja yang bijaksana dan adil. Para rakyatnya pun senang memiliki raja seperti Raja Rahat. Raja Rahat juga memiliki permaisuri yang baik hati dan memiliki anak satu yang beri nama Manggale.Diumurnya Manggale yang sudah dewasa, ia sudah diikutkan berperang. Tidak jauh dari bapaknya pemberani. Ia juga sudah jadi panglima perang ketika masih mudah.
Disuatu hari, dimana ketika mereka berperang. Ikutlah si Manggale yang menjadi panglima perang saat itu. Ketika berperang mereka bertemu dengan lawan yang kuat yang membuat mereka keseulitan untuk melawannya. Diperperangan itu si Manggale pun tertembak hingga membuat ia meninggal dunia.Mendengar berita itu, sedihlah perasaan Raja Rahat yang membuatnya jatuh sakit. Bertahun-tahun sakitnya pun tidak sembuh-sembuh.
Salah satu dukun pun menyarankan agar membuat satu patung yang menyerupai Manggale. Setelah itu dibuatlah salah satu acara pemanggilan roh dari Manggale yang akan dimasukan dalam patung tersebut.Melihat itu senanglah hati si Raja Rahat yang membuat ia sembuh dari sakitnya. Merasa tidak puas dengan hanya melihat patung tersebut dapat menari seperti anaknya, ayahnya pun meminta agar patung tersebut dapat berbicara seperti anaknya. Tetapi, tidak ada seorangpun yang dapat menyanggupi permintaan raja tersebut. Lalu, setiap kalo dia rindu dengan anaknya, maka patung sigale-gale dipertunjukkan dan banyak masyarakat yang menari bersama patung, dan itulah kenapa pertunjukan patung sigale-gale ada sampai saat ini di Samosir.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top