OKTA FITRI RAMADHANI

Cerita Daerah Sumatera selatan >Asal usul hantu banyu (Antu Banyu) berawal dari seorang putra mahkota yang mendapat kutukan hingga kulitnya berbau busuk. Kutukan itu disebut akan hilang jika dia menemukan jodoh. Namun, ada syarat dari jodoh tersebut, yakni haruslah seorang perempuan yang lahir tanpa ari-ari.

Singkat cerita, ada putri dari kerajaan tetangga yang memenuhi persyaratan tersebut dan mereka pun dinikahkan. Namun, putri tersebut tidak tahan dengan bau busuk sang putra mahkota, sehingga dia pun memutuskan untuk terjun ke sungai. Nah, sang putri tersebut diyakini menjadi sosok hantu banyu.

Hantu banyu disebut memiliki ciri-ciri berbau busuk dan amis. Masyarakat mempercayai sosok ini muncul saat air sungai mulai pasang atau menjelang Maghrib. Saat sosok Antu Banyu muncul, diyakini orang-orang yang masih berada di pinggir sungai akan Hanyut.

Tak sampai di situ saja, masyarakat menjelaskan bahwa antu banyu dipercaya akan membawa orang yang hanyut itu tenggelam hingga dasar sungai, kemudian menyedot sumsum tulang belakangnya. Ketika jasad itu kembali ke permukaan dan ditemukan tim penyelamat, akan ada lubang bekas isapan sumsum tulang itu di bagian belakang tubuhnya.

Sisi Lain Antu Banyu dan Kaitannya dengan Alam
Terlepas dari kisah horornya, cerita antu banyu juga dikaitkan dengan kepentingan ekologis. Masyarakat menilai bahwa sosok antu banyu yang bau amis adalah cerminan sekaligus peringatan bagi masyarakat sekitar sungai yang kurang menjaga kelestarian alam, khususnya Sungai Musi.

Bau busuk yang timbul bukan semata-mata karena datangnya antu banyu, melainkan dari limbah dan sampah yang dibuang manusia sendiri ke sungai. Jadi, hantu banyu bisa di bilang bukan hanya mitos menakutkan, tetapi juga sebagai penjaga etika lingkungan bagi manusia dan penjaga Sungai Musi.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top