Ruth Shinta Panggabean

Jaman dahulu kala di Kalimantan Barat, terdapat seorang raja yang memiliki tujuh orang putri. Putri yang paling bungsu adalah putri yang paling baik hatinya dan ia adalah anak kesayangan raja. Raja sering memanjakan putri bungsunya sehingga membuat keenam kakaknya iri hati. Suatu hari ketika raja sedang berkunjung ke negeri tetangga, keenam kakak si bungsu merencanakan perbuatan jahat. Mereka mengajak si bungsu mencari ikan di gua. Ketika si bungsu sedang asik mencari ikan, keenam kakaknya meninggalkan dia di gua sendirian. Si bungsu menangis dan ketakutan sendirian di dalam gua. Tiba-tiba ada seorang kakek sakti yang datang dan memberikan pertolongan. Kakek sakti mengubah air mata si bungsu menjadi telur dan mengubah si bungsu menjadi burung Ruai. Si bungsu mengerami telur tersebut hingga menetas dan menjadi burung ruai. Burung-burung tersebut menjadi banyak dan menjadi teman si bungsu. Karena hal tersebut maka gua tempat si bungsu berubah menjadi burung dinamakan gunung Ruai. Tetaplah menjadi baik disaat yang lain tidak menyukai mu. Biarkan semesta yang akan membalas kebaikan kita.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top