Karya ini terinspirasi dari Tari Panarat yang mewakili cerita perjalanan petani teh yang membawa semangat dalam keharuman daun teh. Tari Panarat sebagai wajah kekayaan budaya masyarakat Bumi Pasundan di kabupaten Cisarua, Bogor yang memiliki profesi sebagai petani dan buruh pemetik teh sejak zaman dulu. Tari Panarat terdiri dari sembilan penari yang seluruhnya adalah perempuan. Para penari menggunakan aksesori seperti bakul dan topi caping yang digunakan untuk menutupi sebagian wajahnya. Selain itu, para penari menggunakan busana berwarna terang seperti oranye dan kuning yang melambangkan keceriaan.
Tarian ini dahulu dilakukan oleh para pemetik teh untuk menyemangati diri sendiri ketika akan berangkat ke kebun teh. Pemetik teh memulai aktivitas menari ringan di kawasan perkebunan teh yang luas. Dengan gerakan yang tenang, mereka mengenakan bakul dan caping, merayakan pagi dengan penuh kegembiraan. Setiap gerakan tari mencerminkan kegiatan memetik hingga meletakkan hasil daun teh yang sudah dipetik. Di beberapa momen, mereka melepaskan topi caping dan berputar-putar, gerakan ini menggambarkan kegembiraan setelah menyelesaikan proses pemetikan teh. Kegembiraan ini yang membawa kebahagiaan disetiap tegukan Tehbotol SOSRO yang kita minum. Tehbotol SOSRO selalu menemani disetiap momen kita kapanpun dan dimanapun. Apapun makanannya, minumannya Tehbotol SOSRO.